BIARKAN MASA DEPAN DATANG SENDIRI
#tAr& ãøBr& «!$# xsù çnqè=Éf÷ètGó¡n@ 4
Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka
janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya. (QS. An-Nahl: 1)
Jangan pernah mendahului
sesuatu yang belum terjadi! Apakah Anda mau mengeluarkan kandungan sebelum
waktunya dlkAhirkan, atau memetik buah-buahan sebelum masak? Hari esok adalah
sesuatu yang belum nyata dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki
rasa dan warna. Jika demikian, mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari
esok, mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin akan terjadi padanya,
memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpanya, dan meramalkan
bencana-bencana yang bakal ada di dalamnya? Bukankah kita juga tidak tahu
apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari esok kita itu
akan berwujud kesenangan atau kesedihan?
Yang jelas, hari esok masih
ada dalam alam gaib dan belum turun ke bumi. Maka, tidak sepantasnya kita
menyeberangi sebuah jembatan sebelum sampai di atasnya. Sebab, siapa yang tahu
bahwa kita akan sampai atau tidak pada jembatan itu. Bisa jadi kita akan
terhenti jalan kita sebelum sampai ke jembatan itu, atau mungkin pula jembatan
itu hanyut terbawa arus terlebih dahulu sebelum kita sampai di atasnya. Dan
bisa jadi pula, kita akan sampai pada jembatan itu dan kemudian
menyeberanginya.